Selasa, 07 Februari 2012

Batas akhir dengan mu jilid 5

Pagi yg cerah... Tapi tidak secerah keadaan ku saat ini,tidak secerah hati ku,batin ku pikiran ku.. Ya tidak selamanya hidup itu mulus,tidak semua yg baik bisa aku dapat dengan mudah.. Kehidupan ku berubah stelah ayah meninggalkan kami krna kecerobohan. Semua yg seakan mati dr hidup ku sementara,adit.. Ya aku masih saja memikirkan sesorang yg entah kemana,entah dia masih memikirkan aku, telah lama aku menunggu trlalu jauh langkah yg aku ambil.

Pagi ini,badan ku terasa lemas,lelah, mungkin krna trlalu bnyk pikiran dan kelelahan.. Vertigo yg slalu dtang menggangu,fisik yg tiap saat drop, entah aku ini kenapa.. Apa yg ada di dlm tubuh ku, kpala kuuu trasa berat,pusing yg sangt berlebih. Aku ingin sekali memeriksanya tapi kenapa begitu enggan untk aku lakukan,hari ini aku putuskan untk beristirht saja dirumah,tapi sakit kpla ini begitu sangat menganggu ku. Oke baiklaaah... Aku mengalah akan ego ku ini,hari ini aku akan cek apa yg selama ini trjadi terhadap ku..

sampai lah aku disalah satu rumah sakit yg biasa aku dan keluarga ku datangi,awalnya aku hanya mengecek spenyakitku ke dokter umum,tpi trnyata penyakitku harus di periksa lebih lanjut ke dokter khusus syaraf otak. Aku menunggu dokter itu beberapa jam, krna aku blm ada janji sebelumnya. Dan pada akhrnya dokter itu dtng,dia memeriksa ku dengan teliti, semua alat dia coba,aku pun menunggu lagi untk beberapa jam untk mengetahui hasil dr penyakitku. Nama ku dipanggil oleh suster yg tadi membantu dokter andre, yaa itu nama dokter khusus syaraf otak, dokter yg ramah, dia menanyakan sudah sejak brapa lama aku merasakan sakit kpla sperti ini, ya aku menjawab,sudah sekitar 2tahun sakit kpala ku sering kambuh. Dokter andre menarik nafasnya dan berkata, ada penyempitan syaraf dibagian otak kanan mu,ini harus segra dioprasi kalau tidak bisa membahayakan hidup mu.

Ohtuhaaan... Apa yg baru saja dengar,ohtuhaan.. Hidup ku. Ohtuhan adilkah ini?!
Dunia sperti berhenti berputar untk beberapa detik. Aku yg hanya tersyum melihat paras dokter andre yg sangat mengasiani anak berumur 17 tahun, untk menanggung semuanya sendiri,aku hanya berkata,terimakasih dokter,saya pamit sambil mengapus air mata yg tiba-tiba jatuh, aku mengapusnya seolah aku anak tegar, seolah aku mempunyai malaikat penolong..
Selangkah demi langkah aku berjalan,dan terus berfikir aku harus berkata apa kepada ayah dan ibu nanti.. Apa yg harus aku perbuat.
Ya tuhan, aku iklas jika kau mengambilku dalam waktu sesingkat ini.
Aku iklas dengan semua jalan mu untk ku skrng..
Dan... Aku memutuskan untk tidak memberitahu ayah serta ibu ku saat ini, mungkin sampai nanti ajal menjemputku,aku tidak akan ingin menambah semua pemikiran mereka, aku tidak tega,aku tidak sanggup melihat hidup ku skrng,hancur... Brantakan.
Mungkin aku masih bisa bertahan Sampai adit menemui aku lagi, sampai ayah membuktikan dia tidak bersalah,sampai aku bahagia melihat keluarga ku kembali.


Next Jilid 6 ♥

Tidak ada komentar:

Posting Komentar