Senin, 17 September 2012

Memahami

Tak aku kira, sangat tak bisa aku duga aku masih menyimpan rasa untuk mu. Terus menerus aku mencoba untuk hilang dari mu,tapi kenpa dirimu semakin dekat aku rasakan.
Aku tau aku tidaklah lagi berhak atas mu.
Aku menrindukan mu wahai seseorang yang aku maksud, mungkin kamu sudah paham dengan hal yang satu  ini,kata yang tak lazim sering aku ucapkan setiap percakapan kita..
Apa kamu mempunyai rasa yang sama dengan ku?
Apa kamu merindukan memelukku?
Apa kamu merindukan berada dekat dengan ku?
Apa kamu merindukan aku?
Wahai seseorang yang sangat berarti dihidup ku, aku merindukan mu jauh dari apa yang kamu ketahui,jauh dari apa yang kamu rasakan.
Aku merindukan setiap genggaman jemari mu umtuk menggandeng tangan ku erat, aku merindukan memlukmu.. merindukan setiap detik pertemuan manis kita, bahkan aku merindukansetiap nafas yang kamu hembus.
Dan Terimakasih tuhan untuk malam ini, terimakasih untuk izin mu untuk aku bisa bertemu dengan dia..
Walau hanya dalam satu ruangan kecil, kini aku sudah bisa bermimpi lega di setiap malam ku. Kamu tampak berbeda, rambut mu yang sudah mulai memanjang, jauh sangat berbeda dari beberapa bulan sebelumnya pertemuan kita..
Sebenarnya aku takut kedatangan ku kali ini hanya kamu anggap sampah seperti kedatangan ku sebelumnya,aku hanya mengkhawatirkan mu.
Entah perasaan ku ini apa,entah aku ini binatang atau manusia yang sudah kamu hina pun masih saja ingin melihat senyummu, entah masih kah aku mempunyai harga diri di mata mu.
Sudahlah, aku bahagia malam ini, rasa khawatirku berkurang krna aku sudah dapat melihatmu. Aku sudah bisa melihat ibu mu, seorang yang selalu ingin aku kenal lebih dekat, aku sudah bisa mencium tangannya..
Terimakasih tuhan akan kesabaran dan ketulusan hati yang melimpah untuk ku.
Entah tadi aku menahan air mata yg ingin aku urai.foto di wallpaper hp mu itu. Ya. Aku tau, aku hanya teman mu.
Kali ini tidak akan aku mau menghindar dari permasalahan yang tidak akan bisa lagi aku tutupi. masalah hati.
Bolehkah aku mengeluh? 
Aku memang harus benar2 menyadari bahwa antara kamu dan aku harus mempunyai 2pasang hati untuk mengkokohkan badai dalam permasalahan ini. Jika hanya aku,apalah arti perjuangan? Yang sudah bisa aku tebak akhrnya seperti apa dan bagaimana.
Haruskah cinta ini aku perjuangkan? 
Haruskah aku berjuang untuk seorang yang tidak memperjuangkan ku.?
Bukannya aku tidak bisa melupakanmu, aku hanya belum bisa. Tapi aku pasti bisa. Pasti.
Dan terhitung malam ini aku sudah siap untuk khilangan mu untuk sesungguhnya. Aku akan mencoba belajar terhadap keadaan yang tak mungkin lagi aku kuatkan..keadaan yang harus aku terima dengan rasa iklas yang sangat luar biasa.
Kini aku bukanlah air tapi aku  akan selalu menjadi api,untuk merobohkan dinding yang telah aku buat sendiri,kini aku berdiri sendiri untuk  membangkitkan stengah bagian dr diri ku yang hilang.
aku lelah untuk berkata aku mampu,sementara keadaan yang menyuruhku untuk tunduk padanya.
Sudah ribuan kata untuk menyadari mu. sudah begitu bnyak cara aku lakukan.
Skrng, pantaskah kamu mengeluh?dengan semua yg aku lakukan? dengan semua yang telah aku usahakan untk selalu memberikan yg terbaik untuk mu?
Skrng sudah puaskah kamu menhancurkan hari2 ku?
skrng kamu bebas mentertawai ku.

Terimakasih wahai darah dalam diriku,terimakasih sudah bnyak kamu mengajarkan aku tentang bagaimana cara mencintai..
Bagiku kamu tetaplah sosok pria hebat,baik,mulia dimata ku.
malam ini , aku pulang dengan air mata saat keluar dari ruang itu.
Satu kecupan di kening mu tadi mungkin pertanda ketulusan ku untuk melepasmu.

Akan ku hapus air mata ku dan terseyum untuk mu.
Semoga tak akan ada kata menyesal dalam diri mu jika aku sudah bersama org lain 

Rs. St. Elizabeth Kemang Pratama -Bekasi
08.00
Kamar 209
Lekas Sembuh Mantan Kekasihku.

1 komentar: